FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) PENGEMBANGAN KURIKULUM PKO DAN KFO

FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) PENGEMBANGAN KURIKULUM PKO DAN KFO
03 Aug

Bandung, KFO FPOK UPI – Dikdik Zafar Sidik Ketua Program Studi Kepelatihan Fisik Olahraga (KFO) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sedang memaparkan mengenai profil lulusan dan CPL Program Studi Kepelatihan Fisik Olahraga (KFO) kepada stakeholder dan calon pengguna lulusan/user pada pertemuan Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum secara daring pada Senin (2/8/2021) lalu.

Sesuai dengan kebijakan rektor bahwa tahun 2021 ini merupakan masa untuk melaksanakan restrukturisasi pengembangan kurikulum prodi yang di dalamnya adalah dalam rangka mengakomodir kebijakan KEMENDIKBUD yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satu tahapan diantaranya yaitu melaksanakan FGD, tracer study dengan stakeholder terkait, dengan para pengguna lulusan maka UPI yang sudah mempunyai kurikulum sendiri yang sudah disahkan harus menyesuaikan dengan hal tersebut.

Pada kesempatan ini Boyke Mulyana selaku Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK UPI) menyampaikan “Oleh karena itu seluruh prodi harus melaksanakan mengembangkan kurikulum sesuai dengan revolusi indurstri dan kerja sama dunia luar yang dibutuhkan di masyarakat dalam bidang industri. Forum Group Discussion (FGD) di kesempatan ini Prodi PKO dan KFO sudah mengundang beberapa stakeholder dan calon pengguna lulusan yang terkait.”

Hadir dan memberikan sambutan Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Nina Sutresna mengatakan bahwa “Harapan setelah kegiatan FGD ini, ada hal yg bisa kami sumbangkan untuk kemajuan olahraga Indonesia, kemudian apa yang kami lakukan bisa sesuai dengan yang diharapkan. Mudah-mudahan melalui diskusi ini bisa memberikan makna yang lebih baik.” ujar Nina

Acara Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum dibuka oleh MC Mona Fiametta Febrianty dan dipandu oleh moderator Alen Rismayadi.

Masukan daripara stakeholder dan calon pengguna terkait pun bermunculan, Dr. Herman Chaniago, MM Asdep Peningkatan Tenaga dan organisasi Keolahragaan KEMENPORA mengatakan Kami dari KEMENPORA sangat apresiasi apa yang dilakukan oleh FPOK UPI, hal ini sejalan dengan apa yang kami lakukan mengacu juga pada UU SKN No 3 Tahun 2005 pasal 63 ada 15 komponen tenaga keolahragaan salah satunya adalah pelatih. Kemenpora dalam hal ini mempunyai komitmen yang sangat kuat dalam mendukung kemajuan dalam bidang tenaga olahrga termasuk para pelatih. Berdasarkan perintah pimpinan negara presiden menghendaki pencetakan 100.000 pelatih kemudian menegaskan lagi untuk melaksanakan program tersebut dan bisa terlaksana.

“Namun kegiatan itu hanya sebagai pondasi karena hanya dilaksanakan beberapa hari dan itu dirasa tidak cukup, oleh karena itu perlu melibatkan pihak Perguruan tinggi yang dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga keolahragaan khususnya para pelatih. Tentu dari pihak perguruan tinggi juga harus mempersiapkan sedemikian rupa, karena bagiamanapun dunia nyata lapangan khusunya di induk-induk cabang olahraga membutuhkan kompetensi dari para pelatih yang bisa mengaplikasikan ilmunya, dalam pengembangan kurikulum ini bagiamana kita bisa mengembangkan antara teori-teori kepelatihan itu sendiri dengan aplikasi banyaknya praktek-praktek untuk ilmu kepelatihan itu sendiri, sehinga menjadi tantangan dunia nyata jangan sampe teman-teman alumni dari sini tidak bisa diterima oleh induk cabang olahraga karena mereka lebih mempercayai pelatih-pelatih yang berdasarkan empirik ataupun pengalaman.” Ujar Herman.

Pada kesempatan yang sama, Jovinus Calvin Legawa dari Komite Olimpiade Internasional (KOI) mengatakan seperti yang kita tau kalau Pelatih fisik dari dulu sebagai pendamping, Dalam Grain Desain Olahraga kita sudah susun fungsi dari pelatih fisik sangat diperlukan untuk membantu membangun atlet atlet nasional lebih berprestasi karena banyak dari rekan rekan pelatih hanya menguasai teknik yang perlu didukung dari fisik. ujar Jovinus

Ia menambahkan “Melihat dari yang sudah ditampilkan bahwa SKS nya untuk praktek hanya sedikit, kita lihat review banyak sekali cabor-cabor yang belum menjalankan spesifik olahraga dengan sport science yang ada, impact-impact olahraga yang banyak dikesampingkan karena mereka tidak mengerti dan juga kurangnya tenaga=tenaga pelatih fisik. Sulit sekali menempatkan pelatih fisik yang dapat mensuport kinerja kepelatihan. Dengan adanya prodi khusus kepelatihan fisik kedepannya dengan berjalannya Grain Desain Olahraga nasional kita sejalan apa yang disipakan 3-4 tahun kedepan sampai nanti menjadi tuan rumah olimpiade 2032/2036 akan menjadi terlihat lebih terstruktur nantinya.” tambah Jovinus

Dalam acara Forum Group Discussion (FGD) pengembangan kurikulum ini sangat banyak masukan serta harapan bagi lulusan prodi PKO dan KFO untuk olahraga nasional Indonesia kedepan.

Acara pun ditutup dengan doa, ucapan terimakasih dan foto bersama dalam zoom.

(MSY)